Feb 14, 2025
Meluncurkan Grup Persisten Lanjutan: Melihat lebih dekat pada taktik dan teknik mereka
Di dunia cybersecurity, kelompok ancaman persisten canggih (APT) adalah salah satu musuh paling canggih dan berbahaya yang dihadapi organisasi. Kelompok-kelompok ini sering disponsori negara dan memiliki sumber daya, keahlian, dan kesabaran untuk melakukan serangan jangka panjang dan bertarget terhadap target bernilai tinggi. Salah satu kelompok yang baru -baru ini mendapat perhatian adalah APT Group 9.
APT Group 9, juga dikenal sebagai Dynamite Panda atau Bronze Union, adalah aktor ancaman yang berbasis di Cina yang telah aktif sejak setidaknya 2010. Kelompok ini dikenal karena menargetkan organisasi dalam sektor kedirgantaraan, pertahanan, teknologi, dan pemerintah. Tujuan utama mereka adalah mencuri informasi sensitif, melakukan spionase, dan mendapatkan keunggulan kompetitif untuk kepentingan Cina.
APT Group 9 menggunakan berbagai taktik dan teknik untuk mencapai tujuan mereka. Salah satu metode serangan utama mereka adalah tombak phishing, di mana mereka mengirim email yang dibuat dengan cermat kepada individu yang ditargetkan dalam suatu organisasi untuk mendapatkan akses ke sistem mereka. Email -email ini sering berisi lampiran jahat atau tautan yang, saat diklik, instal malware di komputer korban.
Setelah berada di dalam jaringan, APT Group 9 menggunakan kombinasi malware khusus, backdoors, dan alat akses jarak jauh untuk bergerak secara lateral melalui jaringan dan exfiltrate data sensitif. Mereka dikenal karena kemampuan mereka untuk tetap tidak terdeteksi untuk jangka waktu yang lama, sering tetap tersembunyi di dalam jaringan selama berbulan -bulan atau bahkan bertahun -tahun sebelum ditemukan.
APT Group 9 juga terampil dalam melakukan serangan rantai pasokan, di mana mereka menargetkan vendor pihak ketiga atau mitra dari korban yang dimaksudkan untuk mendapatkan akses ke jaringan mereka. Dengan mengkompromikan hubungan tepercaya ini, grup ini mampu melewati langkah -langkah keamanan tradisional dan menyusup ke jaringan target mereka.
Selain kemampuan teknis mereka, APT Group 9 juga dikenal karena penggunaan teknik rekayasa sosial untuk memanipulasi individu dalam suatu organisasi. Mereka dapat menyamar sebagai karyawan atau mitra tepercaya untuk mendapatkan akses ke informasi atau kredensial sensitif, atau mereka dapat menggunakan taktik psikologis untuk mengeksploitasi kerentanan dalam perilaku manusia.
Untuk bertahan melawan APT Group 9 dan ancaman maju lainnya, organisasi harus mengambil pendekatan berlapis-lapis terhadap keamanan siber. Ini termasuk menerapkan pertahanan perimeter yang kuat, memantau lalu lintas jaringan untuk aktivitas yang mencurigakan, melakukan penilaian keamanan reguler, dan melatih karyawan untuk mengenali dan melaporkan email atau perilaku yang mencurigakan.
Karena APT Group 9 terus berkembang dan memperbaiki taktik mereka, organisasi harus tetap waspada dan proaktif untuk melindungi data sensitif dan kekayaan intelektual mereka. Dengan memahami taktik dan teknik yang digunakan oleh APT Group 9, organisasi dapat lebih mempersiapkan diri untuk bertahan melawan aktor ancaman yang canggih ini.